Tampilkan postingan dengan label Pribadi Muslim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pribadi Muslim. Tampilkan semua postingan

25 Agustus, 2009

Namaku Annida

Namaku Annida, tapi bukan karena suatu majalah Islam, ortuku ngasih nama kaya gitu, bahkan aku mengenal majalah itu setelah aku mendapatkan status mahasiswa sekolah tinggi, tapi ya..mungkin udah dari sononya kata orang bilang.

Beberapa minggu aku memasuki dunia baru dalam kehidupanku. Awalnya sih lumayaan sasing bagiku, mendapat perlakuan yang hangat dari senior-seniorku, terasa sekali ikatan persaudaraan disikapnya, terlebih lagi mungkin aku yang sekarang jauh dari ortu. Selain itu sebagian besar dikampus ini mengenakan jilbab, beda sekali dengan asalku yang bisa dihitung dengan jari orang yang sudah sadar memakainya.
Sampai sampai aku bertanya, “ ini kampus atau pesantren? Atau kampus pesantren?. “
Never mind, yang penting aku bisa mengembangkan diri disini menjadi anak yang berbakti bagi nusa dan bangsa, cieee..nasionalis nih!

Ngeliat seniorku lama-lama terbersit juga keinginan untuk ikut memakai jilbab, ya ..takut juga sich, kalo-kalo nggak lama alias tidak istiqomah! Aku kan masih suka ini itu, masih jauhlah dari pada Islam, jangan-jangan ya..jangan-jangan? A’udzubillah…dasar setan, ngalangin orang dari ibadah!! Bismillah..moga Allah makin mantapin hatiku, dan akupun mutuskan untuk memakainya.

Pertama sih gerah juga..maklum engga terbiasa! Tapi aku yakin paling-paling itu ujian keimanan. Bahkan teman satu kelompookku pun pernah mengejekku, “ elu barusan makai jilbab aja udah belagu!” Mungkin belum terlatih kesabaranku, dalam hati aku membalasnya, “ Mending dari pada elu! Dibuka abis!!

Ya..perjalanan waktu memang terasa cepat bagiku, aku enggak pernah nyangka kalo keputusanku mengubah segalanya pada diriku. Seiring dengan ilmu yan aku peroleh, masalah jilbab, perihal pergaulan, atau pokok-pokok keislaman yang lain. Ternyata selama ini begitu banyak coretan hitam dalam lembaran kehidupanku. Tapi ku yakin Allah Maha Penganpun bagi hamba-Nya yang bertobat.

Suatu hal yang memotivasi keputusanku memakai jilbab adalah mengenakannya merupakan amalan yang bernilai ibadah dengan pahala yang terus-menerus tak terputus oleh waktu.

Tapi kenapa ya..masih banyak yang engga mau balasan yang dijanjikan Allah terus-menerus kepada hamba-Nya? Mungkin alas an mereka seperti aku dulu juga. Takut engga kuatlah ! Masih awamlah! Atau mungkin sejuta strategi syaiton memasuki keraguan padanya.

Rupanya ejekan teman kelompokku sangat bermanfaat bagiku. Minimal ia menjadi cambuk bagiku membuktikan makna jilbab yang kupakai. Dan hari ini saksikanlah aku seorang muslimah, Allah Ta’ala tujuanku, Muhammad SAW teladanku, Al Qur’an penuntunku, Jihad jalanku, dan Syahid cita-cita tertinggiku.

Allah terima kasih Engkau tunjukkan jalan kebenaran ini! Tunjukkan juga kepada mereka jalan ini. Amiin Ya Robbal Alamiin.

Tunggu Apalagi (Ramadhan)
= = = = =
Q.S An Nuur : 31.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Q.S Al Ahzabb : 31.
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

- - - -
Maz-Ozie.blogspot.com

Pelajaran Seorang Akhwat

WE ARE MOSLEM
Seorang akhwat berjilbab rapi tampak semangat mengajarkan sesuatu kepada Murid-muridnya, ia duduk menghadap murid-muridnya, “Bu guru punya Kitab, Ibu letakkan di tengah karpet, nah sekarang kalian berdiri diluar karpet lalu gamesnya adalah bagaimana caranya mengambil Kitab yang ada ditengah karpet tanpa menginjak karpet?”

Nah, murid-muridnya berpikir keras, ada yang punya alternatif dengan tongkat dan lain-lain, akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar ia gulung karpetnya, dan ia ambil Kitabnya dan ia memenuhi syarat tidak menginjak karpet.

"Anak-anak", Begitulah Ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-injak kalian dengan terang-terangan karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah, Preman pun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka, tapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar..

Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita, ia tidak akan menghantam terang-terangan tapi ia akan perlahan-lahan mencopot kalian, mulai dari perangai kalian, cara hidup kalian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian muslim, tapi kalian telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara-cara mereka dan itulah yang mereka inginkan.

Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran) dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh kalian, paham anak-anak ???
Anak - Anak : Paham..Buu
-----

Jati Diri Islam

SELALU BERSAMA KITA

Suatu ketika Abdullah bin Umar bersama Abdurrahman berada di padang pasir terik menuju kota Makkah, mereka tampak kelelahan dan kehausan. Abdullah bin Umar berkata, “Alangkah besarnya kebutuhan kita pada seteguk air untuk penawar dahaga kita yang hebat ini, demi Allah aku tak sanggup lagi menahan rasa haus. Sambil berjalan mereka berbicara saling menasehati.
Tiba-tiba mereka diam dan tertegun melihat benda hitam di tengah padang pasir, ternyata gerombolan hitam itu adalah gembalaan kambing dan seorang pengembala yang tengah tidur. Pengembala terbangun daan mempersilahkan tamunya untuk duduk ditempat teduh, diperahnya susu kambing dan diberikan baskom kepada mereka berdua.
“ Silahkan minum air susu ini, mudah-mudahan mengurangi rasa letih tuan-tuan.”. Abdullah dan Abdurrahman minum dan bersyukur atas karunia Allah. Mereka mengucapkan terima kasih.

Diberikannya sisa susu untuk diminum oleh sang penggembala. Ternyata pengembala itu tengah berpuasa di tengah hari yang panas setelah didesak terus mengapa ia tidak mau minum susu.
Mereka berdua semakin heran dengan sikap si penggembala yg aneh sehingga ingin mengujinya.

Penggembala tampak kebingungan saat mereka minta makan sementara ia tidak punya makanan. Kebingungan bertambah ketika mereka meminta seekor kambing untuk dimakan bersama. “Kalau kau merasa berat untuk melakukannya aku siap membantumu”, pinta Abdullah bin Umar.

Kambing-kambing itu bukan milikku, saya hanyalah seorang budak. Majikanku hanya memberi ijin untuk memberi minum muafir tetapi belum mengijinkan saya untuk memotong kambingnya, Rumah majianku berada sejauh perjalanan 3 malam”, menjawab pertanyaan Abdullah. Abdullah bin Umar dan Abdurrahman penasaran dengan sikap yang ditunjukkan budak mulia itu.

Abdullah menawar agar kambingnya dijual dan mau memberikan harganya tapi ditolak dengan ucapan “Bagaimana kalau majikanku tidak menerima harga itu?” Pertanyaan mengalir dari Abdullah “Bukannya majikanmu tidak melihat, katakan kambingmu dimakan serigala!”

“ Kalaulah demikian dimana Allah..? Dimana Allah?” jawab sang penggembala.

Dari kisah diatas budak penggembala tersebut telah memperlihatkan jati diri Islam dalam seluruh aspeknya. Dia merasa diawasi oleh Allah SWT dalam seluruh gerak langkah hidupnya. Ia tidak mau berbuat yang dilarang-Nya. Ia tidak mau menghianati majikannya. Ia telah memahami ma’iyatullah bahwa ia sadar Allah selalu bersama dan memperhatikannya.

Profil Pribadi Muslim

Al Qur’an dan Sunnah merupakan dua pusaka Rosulullah Saw yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam setiap aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim.

Bila disderhanakan, sekurang-kuurangnya ada sepuluh profil atau ciri khas pribadi muslim :

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)

Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah SWT.

“ Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS 6:162)

2. Shohihul Ibadah (Ibadah yang benar)

Rosulullah bersabda : “ Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.”
Dalam melaksanakan setiap ibadah haruslah merujuk pada sunnah Rosul SAW tidak boleh ada unsure penambahan dan pengurangan.

3. Matinul Khuluq (Akhlaq Yang Kokoh)
Rosulullah diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau telah mencontohkan kepada kita akhlak yang agung sehingga diabadikan dalam Al Qur’an
“ Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS 68:4)

4. Qowiyul Jismi (Kekuatan Jasmani)
Shalat, puasa, zakat dan haji adalah amalan di dalam islam yang harus dilakukan dengan fisik yang sehat atau kuat.
Rosulullah SAW bersabda : “ Mu’min yang kuuat lebih aku cintai dari pada mu’min yang lemah.” (HR. Muslim)

5. Mutsaqqoful Fikri (Intelek dalam berfikir)
Salah satu sifat Rosul adalah fatonah (cerdas) dan AlQuran banyak mengungkapkan ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berpikir.

“ Mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir, “(QS 2:136)

khamar[136] = segala minuman yang memabukkan.

“ (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS 39:9)

6. Mujahdatul linafsi (Berjuang melawan hawa nafsu0
“ Tidak beriman seseorang sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR.Hakim)

7. Harishun ala Waqtihi (Pandai maenjaga waktu)
Diantara yang disinggung nabi SAW adalah memanfaatkan momentum 5 perkara sebelum datang 5 perkara.

8. Munazhzhamun fi syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Bersungguh-sungguh,bersemangat,dan berkorban dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan urusan.

9. Qodiru alal Kasbi (memiliki usaha sendiri/mandiri)

Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi.

10. Nafi’un Lighoirihi (Bermanfaat bagi yang lain)
Merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim.

“Sebaik-baik manusia adalah yang yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR Qudhy dari Jabir ra)

  ©Template by Dicas Blogger.

TOPO